Pembelajaran Sosial Emosional
Pembelajaran Sosial Emosional
Pembelajaran sosial emosional adalah proses mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi sosial dan emosional sebagai modal murid dalam berinteraksi dengan dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar.
Pembelajaran sosial emosional merupakan salah satu pendekatan dalam mengembangkan ranah emosi murid. Kompetensi-kompetensi sosial emosional murid diorganisasikan dalam tugas-tugas perkembangan yang positif. Pengembangan kompetensi tersebut akan dicapai melalui eksplorasi dan interaksi murid dengan orang tua, pendidik, teman, atau lingkungan. Dengan demikian diharapkan murid memiliki karakter unggul yang bisa diterima sebagai makhluk sosial.
Pembelajaran Sosial Emosional dapat diartikan sebagai pembelajaran kolaboratif yang melibatkan seluruh pihak terkait yang bertujuan untuk melatih kemampuan peserta didik agar dapat memahami, mengolah, dan mengekspresikan aspek sosial dan emosional pada diri peserta didik agar sukses melakukan dalam melakukan berbagai macam aktifitas hidup seperti belajar, membangun hubungan, menyelesaikan masalah sehari-hari, dan beradaptasi terhadap berbagai macam tuntutan perubahan dan perkembangan.
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:
- Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri)
- Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
- Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
- Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
- Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
Pembelajaran Sosial Emosional dalam kerangka CASEL ini mencakup 5 komponen yaitu: Kesadaran Diri (Self Awareness), Pengelolaan Diri (Self Management), Kesadaran Sosial (Social Awareness), Kemampuan Berinteraksi Sosial (Relationship Skills), Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making).
Ketrampilan berelasi/keterampilan sosial/social relationship merupakan kemampuan yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, belajar, meminta bantuan, memenuhi kebutuhan dengan cara yang tepat, bergaul dengan orang lain, berteman, mengembangkan hubungan yang sehat, melindungi diri sendiri (saat mendebat atau mendapat pernyataan yang menekan), dan dapat berinteraksi dengan masyarakat. Keterampilan ini dijalankan secara harmonis.
Pembelajaran sosial emosional ini dapat dijadikan sebagai awal dan dasar penanaman pendidikan karakter kepada murid. Ada empat kompetensi kunci pengembangan dalam aspek sosial emosional murid; self-awareness, self-management, social awareness, responsible decision making, dan relationship management.
Keempat kompetensi ini penting dikembangkan sejak usia dini untuk membangun dan menanamkan keterampilan sosial murid. Karena dengan mengembangkan keempat aspek sosial emosional murid tersebut akan berimplikasi pada tertanamnya sifat-sifat baik/ karakter-karakter unggul pada diri murid dalam dunia sosial. Metode-metode seperti bermain, modeling, story telling, drama dan lainnya tepat digunakan untuk mengembangkan keempat keterampilan tersebut.
Kesadaran diri – pengenalan emosi yang penerapannya terlihat pada sikap murid pada saat menerapkan cek Menu (menyapa , entri , nyanyi, usaha). Pada kegiatan ini murid melakukan teknik Mindfull Eating yaitu Slow : memasukkan siswa dalam kelas secara perlahan Sit : Minta murid duduk sesuai dengan denah kelas Savor : menyapa siswa dan meminta siswa bernyanyi lagu wajib dengan penuh penghayatan.
Ketika melatih kesadaran penuh, Anda tidak duduk dalam posisi lotus, membaca mantra di atas gunung, dll. kesadaran penuh adalah keterampilan yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu suatu tindakan berpartisipasi dalam hidup Anda, menjadi sadar dan ada. Hal ini juga merupakan praktik menjadi lebih penuh niat dalam hidup Anda. Dengan demikian hal ini menggabungkan perhatian dan niat. Pada dasarnya inti kesadaran penuh adalah keterampilan untuk menjaga pikiran Anda - memberi perhatian penuh pada satu hal pada saat ini. Kesadaran penuh adalah suatu paradoks - bersifat mudah serta sulit. Mudah dalam artian bahwa Anda memiliki semua hal yang diperlukan untuk menjalankan kesadaran penuh setiap saat dan hal ini sulit karena sebagian besar dunia dan kebiasaan kita menentangnya. Sifat alami kesadaran penuh adalah:
• menjadi lebih sadar
• menjadi lebih penuh niat
• menjadi lebih berpartisipasi dalam hidup dan pengalaman Anda sendiri
• menjadi lebih berada dan hidup di setiap saat dalam hidup Anda.
Kesadaran penuh berarti melepaskan pemikiran yang sudah ada sebelumnya tentang diri, orang lain dan realitas itu sendiri dan dengan demikian dalam praktiknya Anda dapat menjadi semakin perseptif atas halhal sebagaimana adanya, dan lebih sadar akan bias Anda tanpa perlu mengambil tindakan dalam setiap hal. Manfaat Kesadaran Penuh: Sebagaimana disebutkan di atas - membantu menoleransi perasaan yang dalam yang akan membawa manfaat secara emosional dan psikologis. Selain itu penelitian telah menunjukkan bahwa hal ini memiliki manfaat kesehatan - mengurangi stres. Stres dapat mempengaruhi tekanan darah, ritme jantung, dan denyut nadi yang nantinya dapat menyebabkan kerentanan terhadap penyakit.
Kesadaran Diri
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk memahami emosi, pikiran, dan prinsip atau nilai-nilai diri sendiri dan bagaimana semua hal tersebut mempengaruhi perilaku kita. Selain itu, kesadaran diri juga tentang kemampuan seseorang untuk memahami kekuatan dan keterbatasannya.
Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab
Pernahkah Anda menyesali keputusan yang Anda buat? Pernahkah keputusan yang Anda buat, alih-alih memberikan solusi malah menimbulkan masalah baru, atau merugikan orang lain, lingkungan, dan bahkan diri Anda sendiri? Saat Anda mengalami hal tersebut, Apa yang Anda rasakan? Apa yang Anda lakukan? Menurut Anda, mengapa seseorang mengambil keputusan yang kemudian disesalinya? Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) menjelaskan bahwa pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah kemampuan seseorang untuk membuat pilihan-pilihan yang konstruktif terkait dengan perilaku pribadi serta interaksi sosial mereka berdasarkan standar etika, pertimbangan keamanan dan keselamatan, serta norma sosial (https://casel.org/core-competencies/).
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sesungguhnya adalah kemampuan yang jika secara konsisten dan berkelanjutan ditumbuhkan dan dibiasakan sejak dini, akan memungkinkan seseorang untuk bertumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan lebih berdaya lenting (resilience) dalam menghadapi segala konsekuensi yang harus dihadapi akibat keputusan yang dibuat dalam hidupnya. Kemampuan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab tidak datang secara alami.
Kemampuan ini perlu dengan sengaja ditumbuhkan. Seorang pengambil keputusan yang bertanggung jawab akan mempertimbangkan semua aspek, alternatif pilihan, berikut konsekuensinya, sebelum kemudian mengambil keputusan. Untuk dapat melakukan hal tersebut seseorang perlu belajar bagaimana:
1. mengevaluasi situasi
2. menganalisis alternatif pilihan mereka, dan
3. mempertimbangkan konsekuensi dari masing-masing pilihan itu terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.
Salah satu strategi sederhana yang dapat digunakan untuk menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan yang bertanggung jawab adalah dengan menggunakan kerangka yang disebut POOCH - Problem (Masalah), Options (Alternatif pilihan), Outcomes (Hasil atau konsekuensi), Choices (Keputusan yang diambil). Kerangka sederhana ini akan membantu seseorang memikirkan dengan baik berbagai aspek sebelum memutuskan sesuatu.
Cara implementasi sosial emosional di sekolah adalh dengan cara: 1. mengajarkan pembelajaran sosial dan emosional secara specifik dan eksplisit 2. mengintegrasikan dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik 3. mengintegrasikannya dalam iklim kelas dan budaya sekolah.
Langkah-Langkah Penguatan KSE saya di sekolah: 1. mulai dari diri dan kelas saya untuk melaksanakan pembelajaran sosial emosional. 2. Setelah saya menerapkannya saya akan berbagi pengalaman saya dengan teman. Dengan demikian saya juga akan membentuk relasi dan melakukan sosial awareness dengan teman sejawat. 3. melakukan refleksi dengan cara saya akan bertanya jawab dengan teman bagaimana pengalamannya setelah melakukan pembelajaran KSE di kelasnya.
langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah: 1. Memodelkan (menjadi teladan) 2. Belajar 3. Berkolaborasi. Menciptakan struktur berbentuk komunitas pembelajaran profesional atau pendampingan sejawat bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk berkolaborasi tentang cara mengasah strategi untuk mempromosikan KSE di seluruh sekolah. Kegiatan dapat meliputi: ● Membuat kesepakatan bersama-sama ● Membuat komunitas belajar profesional ● Membuat sistem mentoring rekan sejawat ● Mengintegrasikan kompetensi sosial emosional dalam pelaksanaan rapat guru
“Mendidik pikiran tanpa mendidik hati, adalah bukan pendidikan sama sekali”
(Aristoteles, Filsuf)
Komentar
Posting Komentar