PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN SOLUSI BAGI SISWA YANG BERAGAM
PEMBELAJARAN
YANG MENYENANGKAN
SOLUSI
BAGI SISWA YANG BERAGAM
Saya
adalah seorang guru mapel Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Ngunut, mengajar kelas
8 dan 9. Siswa saya memiliki kemampuan penguasaan materi yang berbeda-beda. Hal
ini dikarenakan siswa saya memiliki latar belakang sosial ekonomi yang
berbeda-beda pula sehingga kebiasaan belajarnya pun berbeda-beda. Ada yang suka
Bahasa Inggris, ada yang hanya suka olah raga, ada yang suka membolos saat jam Bahasa Inggris
karena lapar saat pagi, ada yang tidak mau belajar karena menganggap Bahasa
Inggris merupakan Bahasa yang sulit.
Saya mensikapi perbedaan di antara
siswa saya ini dengan terbuka. Saya tidak memerlukan energy yang ekstra bagi
siswa saya yang suka Bahasa Inggris karena mereka bersemangat dalam belajar
Bahasa Inggris, juga karena mereka merasa belajar Bahasa INggris itu mudah, dan
nilai-nilai Bahasa Inggris mereka tinggi/di atas rata-rata.
Untuk siswa yang menengah dan low,saya menuntun mereka untuk belajar
perkata. Saya meminta siswa saya untuk menterjemahkan beberapa kata dan
kemuadian membuat kuis dengan kata-kata yang sedang dipelajari tersebut. Dengan
menterjemahkan perkata mereka akan merasa mudah dalam mempelajari Bahasa
Inggris.
Beberapa laihan soal yang diberikan
dengan bervariasi dan mengulang-ulang pola kalimat (tense) yang dipelajari
membuat siswa hafal dengan pola kalimat tersebut.
Bagi
yang gaya belajarnya kinestetik/hiperaktif, selama ini saya hanya
memperingatkan mereka dengan menyentuh hati mereka untuk istiqomah dalam
belajar, untuk mau membuka buku, untuk mau duduk di meja mereka. Sesekali waktu,
saya meminta siswa tersebut untuk memimpin membaca beberapa kalimat di depan
untuk ditirukan oleh teman-temannya. Mereka merasa senang karena mereka tampil
di depan kelas dan diperhatikan oleh semua temannya dan kata-kata mereka
ditirukan oleh teman-temannya satu kelas.
Bila
saya memberika tugas yang sama untuk semua siswa yang gaya belajarnya
berbeda-beda maka siswa hiperaktif cenderung meninggalkan kelas dan makan di
kantin(membolos). Saya harus menciptakan kegiatan yang menarik untuk semua
siswa yang keadaanya berbeda-beda tersebut.
Tantangan
dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah saat siswa tidak menguasai kosakata.
Tantangan yang lebih berat lagi adalah saat siswa malas membawa kamus ke kelas.
Tantangan lain adalah memahamkan siswa tentang suatu pola kalimat(tense) karena
Bahasa Inggris memiliki bentuk kata kerja yang berubah-ubah sesuai tense nya.
Jadi siswa harus banyak menghafal.
Untuk
mengatasi tantangan tersebut:
1)
Meminta
siswa membawa kamus mengingat siswa tidak membawa hp ke sekolah
2)
Alternatif
lain, siswa dipersilahkan meminjam kamus di perpustakaan.
3)
Memperbanyak
latihan soal/kuis untuk mempelajari suatu pola kalimat.
4)
Tanya
jawab tentang suatu kata
5)
Refleksi
di akhir pembelajaran
Untuk mengakomodasi tantangan yang terkait
dengan keragaman murid tersebut, maka:
1)
Pembelajaran
dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik setiap murid.
2)
Membuat
kelompok belajar yang terdiri dari siswa yang beragam agar siswa kelompok bawah
dapat belajar dari siswa kelompok atas. Dengan kelompok belajar, maka akan
tumbuh rasa gotong royong antara siswa.
3)
Siswa
diminta tampil di depan kelas untuk presentasi agar tumbuh kemandirian dan rasa
percaya diri.
4)
Pembelajaran
harus mampu menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan sehingga
bermakna dengan mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman murid.
5)
Tahap
selanjutnya pembelajaran harus dievaluasi dengan refleksi dan juga berdiskusi
dengan rekan guru, untuk selanjutnya guru memperbaiki pembelajarannya sehingga
mampu menghasilkan output yang maksimal.
Komentar
Posting Komentar